Kamis, 10 Juli 2014

CERPEN: Sepotong Hati di Sudut Taman

                Tulisan ini aku buat setelah mendengarkn sebuah alunan biola yang begitu mengena (jiahh).. Judulnya ‘A Sad Melody’ (ini yang tertera di dalam sebuah video). Baru aku tonton dan tiba-tiba aku menemukan sebuah inspirasi. Bisa dibilang ini inti ceritanya, niatnya pengin bikin cerpen yang panjang, tapi entah kenapa jadinya seperti ini (mungkin karena terlalu ngantuk dan ingin cepat tidur, udah jam 1.51 soalnya *alesann). So, happy and enjoy reading guys..




Sepotong Hati di Sudut Taman
PRESENT


                Suara instrumen yang dimainkannya memecah kesunyian. Di bawah pohon maple, sambil memejamkan mata ia larut dalam permainannya. Sudah lewat satu jam dihabiskannya untuk mengekpresikan apa yang dirasa. Ah, betapa sulit yang dirasa. Hanya melodi yang mampu menggambarkannya.
Gesekan yang ditimbulkan sungguh indah. Seperti taman yang sekarang dipijaknya. Begitu tentram. Hanya ada dedaunan yang berguguran. Ia hanya seorang diri. Tempat ini yang selalu disinggahinya. Tempat inilah yang merekam semua kesedihannya.
Kepiawaiannya akan memainkan biola sudah tak diragukan lagi. Bahkan seminggu yang lalu ia tampil disuatu acara bergengsi. Banyak orang yang mengagumi. Tapi semua itu masih belum menutupi kekosongan hati.
Hatinya yang telah lama kehilangan sepotong bagiannya. Hatinya yang telah lama tergores kebisuan rasa. Hatinya yang telah lama merindukan hal yang berharga. Hatinya yang selalu menantinya. Menanti kehadiran pemilik sepotong bagiannya.
Sekelebat film yang pernah dialaminya selalu membayangi. Seakan sudah terprogram dalam pikiran serta hatinya. Ah, ia tak pernah mengharapkan ini. Tapi ia tak bisa berkutik. Terlalu pahit untuk menerima. Terlalu pahit untuk bangun dari mimpinya.
Semua itu tak akan berhenti sebelum ia melupakan taman ini. Namun seakan ada medan magnet yang terus menerus menariknya dan membawanya kemari. Ah, rasanya ia ingin lari. Ingin lari dari semua yang dialami.
Lembayung jingga telah menyapa. Mengharuskannya pergi meninggalkan sepotong hatinya yang tertinggal di sini. Desahan berat keluar begitu saja. Ia letakan kembali instrumennya—menaruhnya di dalam sebuah tas khusus. Lalu disampirkannya tas itu sambil melangkah meninggalkan tempat kenangannya. Berharap pagi cepat datang agar ia bisa menyapa kembali sepotong hatinya yang hilang.
Namun semua harapan itu hanyalah harapan. Nyatanya semakin hari semakin kuat medan magnet yang menariknya. Menenggelamkan dalam kerinduan yang teramat besar. Ah, ternyata semakin berat ia meninggalkan. Sepotong hatinya yang hilang itu telah memberikan pengaruh yang teramat besar di dalam hidupnya.
Lagi lagu itu. Lagu yang terus dimainkannya. Lagu yang selalu dimainkannya. Lagu yang mengingatkannya akan sepotong hatinya yang hilang. Lagu itu terlalu menceritakan hal yang hilang itu. Terlalu banyak kenangan yang ingin terus diulang.
Aku tak tahu kapan kita bertemu
Tapi saat itu kusadari aku telah jatuh dalam bayangmu
Aku tak pernah tahu kapan kita menyatu
Tapi saat itu kusadari aku telah kehilanganmu
Buliran  kerinduan lepas begitu saja dari sudut matanya. Kedua alisnya yang menyatu sangat jelas bahwa ia hanyut dalam suara biolanya. Matanya selalu terpejam. Bibirnya melengkung ke bawah. Rambut panjang yang terurai disapa angin. Bahkan anginpun semakin memperkuat apa yang dirasakannya.
Aku tak menyadari sejak kapan kau hilang dari pandanganku
Yang kutahu tak ada lagi genggaman tanganmu
Yang kutahu wangi feromonmu lenyap dari indra penciumanku
Yang kutahu suaramu tak lagi menentramkan hatiku
Yang kutahu sepotong hatiku hilang dibawa olehmu


Sepotong Hati di Sudut Taman
©2014.ARAKIDA


Jangan bully aku karena pendek yang terlampau pendek, hihihi... Next time (mungkin) ada full story-nya.. *peace


Tidak ada komentar:


Kaskus

Only


:ilovekaskus

:iloveindonesia

:kiss

:maho


:najis

:nosara

:marah


:berduka


:malu:

:ngakak

:repost:

:repost2:


:sup2:

:cendolbig

:batabig

:recsel



:takut

:ngacir2:

:shakehand2:

:bingung


:cekpm

:cd

:hammer

:peluk



:toast

:hoax:

:cystg

:dp


:selamat

:thumbup

:2thumbup

:angel


:matabelo


:mewek:

:request

:babyboy:


:babyboy1:

:babymaho

:babyboy2:

:babygirl


:sorry


:kr:

:travel

:nohope


:kimpoi

:ngacir:

:ultah

:salahkamar


:rate5

:cool


:bola


by Pakto


:mewek2:

:rate-5

:supermaho

:4L4Y


:hoax2:


:nyimak

:hotrit

:sungkem


:cektkp

:hope

:Pertamax

:thxmomod


:laper


:siul

:2malu:

:ngintip


:hny

:cendolnya


by misterdarvus


:maintenis:


:maintenis2:

:soccer

:devil


:kr2:

:sunny

Posting Komentar

Menghargai karya orang lain akan mendapat pahala, seperti hal nya mengomentari postingan ini. thx ^_^

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Blue Fire Pointer