Manfaat Madu sebagai Obat Diare

           

    Dalam bulan ramadhan ini, terkadang kita ingin memakan segala macam makanan. Apalagi saat ngabuburit melihat banyak panganan dijajakan di sepanjang jalan raya. Ada yang manis, asin, panas, dingin sampai pedas. Nah, bagi penggemar makanan pedas pasti akan membeli berbagai macam makanan pedas untuk hidangan berbuka, atau sekedar icip-icip.

              

  Tapi, harus diingat jangan langsung memakan makanan pedas setelah adzan berkumandang karena keadaan perut kita yang masih kosong. Bisa jadi saat tarawih nanti kamu malah guling-guling di kamar sambil memegangi perut, hihihi.. Selain itu, batasilah memakan makanan pedas, apalagi kalau kondisi lambung kamu yang rawan sakit perut, bisa jadi nanti malah terkena diare.

                Nah, kalau sudah terkena diare baru kamu menyesal telah memakan makanan itu. Harus meminum obat-obatan yang kamu tidak suka. Eh, tapi tenang, ada kok obat diare yang rasanya tidak pahit, justru sangat manis.

                Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id al-Khudri bahwa, Seorang pria datang kepada Nabi dan berkata, “Saudaraku menderita sakit perut.” Nabi bersabda kepadanya, “Beri ia madu!” Orang itu datang untuk kedua kalinya dan Nabi bersabda kepadanya, “Beri dia madu!” Pria itu datang untuk ketiga kalinya dan Nabi bersabda, “Beri dia madu!” Pria itu kembali lagi dan berkata, “Aku telah melakukannya.” Nabi lalu bersabda, “Allah mengatakan yang sebenarnya, tetapi perut saudaramu telah berbohong. Biarkan dia minum madu!” maka dia meminumkan madu kepada saudaranya dan kemudian saudaranya itu sembuh. (Bukhari-Vol. 007, Buku 071, No. hadist 588)

                Subhanallah, ternyata madu bisa jadi obat yang mujarab untuk mengobati diare ya? Dan kamu tidak harus menahan rasa pahit obat juga tidak akan terus memegangi perutmu. Jadi, makan makanan pedas sudah boleh kamu nikmati, tapi ingat jangan berlebihan. Karena sesungguhnya segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.

                Info ini bisa kamu bagikan untuk keluarga serta teman-teman kamu yang membutuhkan. Boleh juga link balik ke postingan ini, sertakan sumber ini ya (link aktif).

                Source: Jerry D. Gray. 2010. Rasulullah is My Doctor. Jakarta: Sinergi Publishing