Minggu, 01 Februari 2015

Kembali Melangkah ^^

Aku bingung harus bagaimana aku memulainya. Yang jelas, saat ini, di saat ribuan air langit menerjang tanpa henti sejak sejam yang lalu, aku rindu. Aku rindu pada kebiasaanku dulu. Menghabiskan waktu di depan monitor, jari-jariku menari-nari di atas keyboard, dan aku tenggelam dalam duniaku sendiri. Oh, aku merindukan itu semua. Aku haus dengan hasratku itu. Aku ingin kembali melakukannya, tapi satu ganjalan, ‘aku harus memulainya dari mana?’
Ganjalan itu yang terus meraung-raung ketika jemariku mulai menikmati ritme di atas keyboard. Hingga ruang pikirku terlalu penuh dengan berbagai terkaan atas ganjalan itu, membuatnya luber, membuat
otot-otot jemariku kaku seketika. Setelah menyadari bahwa yang kulakukan adalah hal bodoh yang seharusnya tak dilakukan, turbin-turbin semangatku menyala. Menyalurkan hasrat yang selama ini dikekang melalui tulisan ini.
Aku harus berterima kasih kepada seorang sahabatku. Setelah membaca tulisan-tulisannya pada personal blognya, hatiku tergugah, jemariku gatal ingin kembali menari. Akupun menyadari bahwa telah melewatkan banyak kesempatan yang menghampiriku, seperti membuang muka akan kehadirannya. Padahal, kalau diingat kembali, selama ini, apa yang kutulis di buku mimpiku seperti mendapat jalan yang lurus mulus bak tol tanpa ujung.



Mimpiku yang kurasakan terlalu jauh mengingat sangat bertolak belakang dengan pendidikan formalku saat ini, sebenarnya dekat, hanya saja aku masih belum menemukan keberadaannya, atau aku saja yang membutakan diri. Oh, padahal sudah satu pintu terbuka dari milyaran pintu yang menunggu kehadiranku. Dan pintu pertamaku itu dengan rela mempermudah jalanku. Dasar manusia, terlalu tergiur dan terlena dengan kesenangan sesaat. Berhenti melangkah padahal pintu tinggal selangkah. Sungguh merugi!

Maka dari itu, rasa terima kasih sepertinya tidak cukup untuk sahabatku ini. Tapi, aku bersyukur, Allah SWT membangunkanku melalui sahabatku. Menyeretku kembali pada jalan yang seharusnya kulalui, demi membuka pintu terakhir untuk menggenggam mimpiku. Jazakallah, Ukh, mari terus berjuang tuk menggenggam mimpi. Jangan segan-segan mengingatkanku. Terakhir, aku mencintaimu karena Allah SWT. ^^

1 komentar:

  1. Wa iyyaki teteh. ;-)
    Maafkan jikalau goresanku justru menyayat ulu hatimu...
    sungguh bukan maksud memenjarakanmu dalam rasa bersalah, sejatinya akulah yang terlalu mendramatisir situasi.

    BalasHapus

Menghargai karya orang lain akan mendapat pahala, seperti hal nya mengomentari postingan ini. thx ^_^

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Blue Fire Pointer