Kuliah Perdana, cieee maba :D

Cie maba... Masa setelah ospek tuh yang namanya masa bagi maba buat bebas,, eitsss, bebas dari tugas ospek, bebas dari tatib yang nyeremin, bebas dari mandi subuh berangkat subuh, hoho
Tapi gaess,, ternyata masih ada tugas juga sebagai maba, ciee maba, iya maba :D
Contohnya nih disuruh menulis profil, visi misi beserta struktur dari hima plus UKM di fakultas, lalu nantinya harus diberi stempel dari setiap hima dan UKM yang bersangkutan lalu dikumpulkan. Bemodalkan kertas folio, tinta pulpen, dan pegelnya tangan kanan, tugas individu itu dikumpulkan hari Kamis. Masih elus dada ya, dua hari lagi.

Eits, tapi inget juga sama tugas kelompok yang sama-sama masih berkaitan dengan tugas tadi, yaitu meresume penampilan dari hima dan UKM yang tampil dalam expo. Dan yang namanya maba, cie maba, masuk kuliah tuh masih tepat waktu (semoga selalu tepat waktu), masih belum kenal dengan dosen pengampu, alhasil tidak bisa melihat penampilan secara keseluruhan. Dan tadi, iya tadi, aku baru pertama kali (dalam expo) masuk ke audit untuk melihat penampilan2 tsb, itupun karena ada HIMATETA.
HIMATETA??
Itu adalah suatu himpunan mahasiswa yang melingkupi prodi Ilmu dan Teknologi Pangan, iya prodiku :D Karena kita adalah keluarga :)
Balik lagi ke judul di atas. Kuliah perdanaku sebenarnya kemarin. Baru merasakan yang namanya moving class. Iya, jaman di MAN dulu tuh belum ada moving class, maklum, siswanya melampaui kapasitas dan tidak berbanding lurus dengan ruang kelas yang tersedia. Kuliah kemarin itu, baru merasakan yang namanya naik turun tangga demi ganti makul :) Trus, baru pernah merasakan duduk perorangan dan kapasitasnya banyak. Trus, yang namanya jam makul itu ternyata panjang. Jadi, sudah tidak bisa curi-curi waktu ke kamar mandi sekedar menghilangkan penat atau curi-curi ke kantin.
Iya, masa kuliah sama di sekolah menengah itu banyak. Dan yang aku rasain itu adalah

1. Moving Class
    Mungkin bagi sebagian besar dari kalian sudah tidak asing lagi, tapi seperti tadi yang kujelaskan, aku baru pertama kali merasakannya kawan :) Paling agak kesel tuh kalo jam pagi di lantai satu, trus selanjtnya di lantai dua, dan ketiganya balik lagi ke lantai satu di ruangan yang sama -_- Tapi, it's okay lah, demi ilmu, ya nggak?? #motivasidiri

2. Kantin
    Jurusanku itu berbeda gedung dengan gedung fakultas. Jadi, gedung jurusanku ada di seberang jalan gedung fakultas. Dan sepengetahuanku saat ini, kantin di jurusanku hanya ada satu, alhasil kemarin aku yang tidak membawa bekal, harus ke kantin di seberang jalan, and you know? aku malah beli di kantin fakultas tetangga, hihihi... Kenapa tidak di kantin jurusan (baca: TP, Teknologi Pertanian)? Karena di sana penuh dengan anak laki-laki, dan mereka rata-rata kakak angkatan, jadi aku agak kurang enak kalau ke sana. Dan ternyata, hari ini aku baru tahu, kalau ternyata ada yang jualan, sepertinya mahasiswa juga, tapi layaknya kantin kejujuran. Dan satu yang tercetus dalam hati, 'ingin nitip susu kedelai boleh nggak ya?' :D

3. Waktu
    Jelas ya, yang namanya mahasiswa waktu kuliahnya berbeda dengan saat sekolah dulu. Kalau dulu masih teratur, jam tujuh teng sampai sore, terus menerus ada mapel. Sedangkan kalau kuliah itu tidak pasti. Jam pagi dimulai pukul 07.30, sedangkan jam sore selesai pukul 14.40 (belum termasuk praktikum). Harinya juga beda. Mungkin di kota besar hari Sabtu libur ya, sama juga seperti kuliah, sabtu dan minggu adalah hari libur. Ih, enak banget sih liburnya... Eits,, itu masih formalnya ya, belum dihitung dengan makul yang diganti harinya. Trus, yang namanya mahasiswa harus rela bangun subuh atau pulang malem demi praktikum. Jadi ada pelajarannya juga nih tentang Ospek, melatih disiplin waktu.

4. Buku
    Jadi mahasiswa tidak diharuskan mempunyai buku catatan permakul, jadi cukup binder saja. Trus, referensinya setiap dosen itu berbeda. Kalau dulu sekolah sudah menyediakan buku paket ataupun LKS yang diharuskan siswa untuk membelinya, dosen hanya memberitahu saja buku apa saja yang menjadi pegangannya, nanti mahasiswa mencari sendiri buku yang dimaksud, entah itu di perpustakaan ataupun membelinya.

5. Seragam
    Jelas sekali poin kelima ini. Bagiku yang paling ribet memilah pakaian, ini adalah problem yang besar *jiah. Iya, inginnya tuh seperti perkuliahan di Thailand yang masih menggunakan seragam :D Don't bash ya ;)

6. Pergaulan
    Poin terakhir yang aku bahas kali ini adalah (tunjuk atas). Ruang lingkup yang besar mempengaruhi ruang pergaulan yang juga luas. Apalagi banyak mahasiswa yang berbeda tempat asal. Ditempatku sendiri (prodi) lebih dominan mahasiswa yang berasal dari JaTeng dan JaBar. Kultur budaya apalagi bahasa itu menghasilkan keunikan tersendiri.

Hmm... masih kurang panjang yah. Tapi maaf, aku harus nyetrika rok pinjeman yang aku pakai saat ospek (yakkk curhat). Jadi, cukup sekian dan terimakasih.
Jika ada yang mau menambahkan lagi selain di sana silakan isi kolom komentar. Dan bagaimana kuliah perdanamu??


Writter: Muna Arakida
On My Heart's Content