Senin, 26 Desember 2011

Perjalananku ke Masjid Agung Jawa Tengah ^_^

Masjid Agung Jawa Tengah

Assalamu’alaikum semua…
Tak terasa sudah di penghujung tahun 2011. Banyak sekali puzzle yang telah kita susun selama setahun ini. Dan yang pasti kita akan meneruskan puzzle itu nanti di tahun 2012 dan tahun-tahun berikutnya. Banyak cerita juga yang aku alami dipengujung ini. Salah satunya perjalanan pertamaku ke Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang. Sungguh perjalanan yang sepertinya tak dapat dijabarkan secara detail, hehe.. Tapi aku akan mulai mencoba menceritakannya pada kalian semua, sobat setiaku ^^

Malam minggu, 24 Desember lebih tepatnya pukul 21.30 aku samapi di depan terminal Purwokerto. Sudah menungguku dua orang sahabat beserta rombongan yang akan menemani perjalananku. Juga wali kelasku beserta keluarga kecilnya, suami dan dua anak yang masih kecil menyambut kedatanganku. Beliau mengobrol sebentar denganku beserta bapakku juga sahabatku, Destri dan Yuni.

Rencananya bis yang kami tumpangi berangkat pukul 22.00, nyatanya ngaret setengah jam. Kami duduk bertiga (Aku, Yuni dan Destri) di bangku dengan tiga kursi nomor empat dari belakang kursi supir. Destri duduk di sebelah kaca, disusul aku, lalu Yuni. Kami menikmati perjalanan dengan jaket melapisi tubuh kami.

Awalnya, masih biasa saja kami duduk di kursi bi situ. Tapi, lama-lama terasa panas pada pant*t kami, hehe.. Dan tak terduga Destri mabok saat bis melaju melewati kelokan yang bertubi-tubi. Aku hanya bias menepuk punggungnya sambil berpaling. Yah, kalo tidak, bias-bisa aku ikut mun**h bersamanya. Begitu pula Yuni yang langsung berpaling dengan mata yang tertutup. Destri kuberi Antangin yang kubawa.

Dan, tahukah kamu? Aku adalah orang yang susah tidur dari mereka. Memang kalo dalam perjalanan entah kenapa susah sekali memejamkan mata. Namun, aku berhasil tidur walau sebentar. Semarang, mataku kembali terbuka setelah keluar tol, dan sampai di Semarang. Kudengar pecakapan supir dengan orang yang duduk di depan kalau menara masjidnya sudah terlihat. Yah, aku melihatnya. Walau keadaan sekitar masih gelap, tabi cahaya lampu dari atas sana member petunjuk. Pemandangan kota Semarang sungguh membuat mata takjub. Gelap, tapi cahaya lampu dari rumah-rumah dan gedung-gedung membuat lebih bercahaya. Seperti melihat bintang-bintang pada langit malam.

04.17, kami sampai di tempat tujuan. Aku membangunkan kedua sahabatku yang membuatku iri dengan kepulasan tidur mereka. Setelah turun, Destri mabok lagi, dan mengeluarkan segalanya di luar bis dan tempat sepi tentunya. Tujuan pertama kami adalah kamar mandi. Lega setelah mempunyai petunjuk ke kamar mandi. Tapi, penuh dengan orang-orang yang sedang mengantri mandi. Dengan sangat terpaksa, aku dan Yuni hanya bias gosok gigi dan berwudhu di tempat wudhu. Kemana Destri? Dia menunggu kami diluar serta menjaga barang bawaan kami. Gantian Destri yang wudhu. Kamipun sholat Subuh di tempat yang begitu luas di samping paying raksasa pukul 05.15. Kami berdecak kagum dengan tempat itu, tapi juga dengan waktu yang kami gunakan untuk shalat subuh, sudah telat sekali. Maafkan kami ya Allah…

Lalu kami beranjak pergi menuju kamar mandi lagi. Menunggu lama kuputuskan untuk cuci muka, dan destri menggosok gigi. Selang beberapa menit, kami memutuskan ide gila tapi penuh inspirasi untuk kedua rmaja juga yang bernasib sama dengan kami. Kami ganti baju ‘tanpa madi’ di luar kamar mandi. Memang karna tertutup juga, hehe

Pukul 06.00, time to breakfast. Menu kami pagi itu gudeg krecek. Itu membuatku ingat rumah, huhu.. Setelah itu kami menuju Convention Hall Masjid Agung Jawa tengah, untuk menghadiri tjuan utama kami ke sana. Acara berlangsung pukul 08.00-11.30.

Setelah itu kami menuju kamar mandi lagi. Dan ternyata eh ternyata, Destri mendapatkan tamu bulananya. Dia panic bukan main, mengingatkanku saat acara KBBS dengan masalah yang sama. Ckckck, memang tidak beruntung kau des, hehe..

Lalu, kami (aku dan Yuni) sholat jamak qasar di tempat sebelumnya kami melakukan shalat subuh. Destri?? Dia menunggui kami tak jauh dari kami. Setelah itu kami berfoto ria walau sebentar karena sudah ditunggui oleh rombongan untuk makan siang. Aku masih bisa menahan sembelitku, hehe.. Aku adalah orang yang tidak suka me-mubazirkan makanan. Tapi karna sikon-ku yang tak menentu itu, aku melanggar kebiasaanku.

Setelah itu aku pergi ke kamar mandi dengan Yuni karna aku merasa tamu bulananku datang, tapi nihil. SMS dari Destri membuat langkah kami menuju bis dipercepat, padahal kaki kiri kami sama-sama sedang sakit. Sampai di sana, semua rombongan sudah masuk ke dalam bis. Aku hanya bias nyengir malu karna membuat mereka menunggu.

Saat bis yang kami tumpangi akan keluar menuju pintu gerbang, hujan deras melepas kepergian kami. Untung saja kami sudah di dalam bis, benakku. Selang beberapa menit perjalanan menuju Purwokerto, Yuni yang berpindah posisi menggantikan Destri yang berada di kiriku sudah tertidur lelap. Sepertinya dia mudah sekali tidur. Kemudian di susul Destri dan aku. Sepertinya aku tertidur cukup lama. Tapi dua makhluk di kanan-kiriku masih enggan kelur dari mimpinya.

Kuhabisi waktuku dengan mencoba tidur sambil menatap keluar jendela dan mendengarkan perbincangan para ibu mengenai durian. Lalu aku kembali tertidur. Ketika bangun kami berhenti di tempat oleh-oleh di daerah () kalo tidak salah. Aneh ya? Pergi ke Semarang beli oleh-olehnya di situ dan parahnya aku malah membeli makanan-makanan khas Jogja, haha.

Perjalananpu dimulai kembali. Kami makan snack bekalku. Tapi naas, Yuni menggantikan posisi maboknya Destri tadi saat Destri tertidur. Kelihatan lemas sekali. Aku sagat berharap jangan sampai Destri mabok lagi, cukup untuk kejadian itu.

Mereka berdua pulas dalam mimpi masing-masing, tapi aku? Menikmati keindahan dua gunung dengan asap menghiasi bagian atasnya. Menyesal karna tidak mengabadikan momen itu. Pemandangan lagi mengejutkan, terasa aku sedang di atas awan ketika melihat sisi kiri. Lalu kelokan menanti kami di depan sana. Harap-harap cemas yang kurasakan. Ya, seperti harapanku untuk Destri agar tidak mabok lagi. Tapi, tak terkabulkan. Justru maboknya makin parah. Aku seperti orang frustasi di tengah-tengah orang yang mabok perjalanan. Aku takut kalo aku juga akan seperti itu. Aku hanya bias memamggik sie P3K untuk minta tolak angin buat mereka bertiga kemudian meminimalisir keadaan dengan menutup mata dan mencoba menghilangkan ingatanku tentang kejadian itu.

Sunset menghiburku akan sikon itu. Sungguh memanjakan mata. Rasanya ingin sekali mengabadikannya. Dan aku menghayal, aku sedang di mobil pribadi (entah mobil siapa, hehe) turun dan menjepret keindahan itu. Tapi itu hanya khayalan saja.

Singkat cerita, Destri masih sibuk dengan mabok-nya. Yuni lemas mencoba tiduran dengan posisi kepala bersender di bahuku. Dan aku ingin sekali cepat-cepat meranggangkan badan yang kaku dan mengatasi sembelitku. Rasanya tersiksa sekali. Bapakku mengabarkan sudah menjemputku di tempat ia melepaskan kepergianku di hari sebelumnya. Rasa kangen menyelimuti pikiranku. Hanya satu hari saja pergi ketempat terjauh yang pernah kulakukan saat remaja ini sendiri. Terlihat childish? Menurutku tidak. Ya, karna memang dari dulu aku malas pergi-pergi jadi tidak kenal daerah-daerah seperti teman-temanku. Walaupun saat ditingkat dua SMP juga pernah pergi jauh, ke Jogja, tapi, rasanya lain dengan yang ini.

Saat turun bis mataku menyusuri keadaan tempat itu, Mencari sosok yang katanya telah menungguku. Namun, tak ada. Yuni telah dijemput, kini tinggal aku dan Destri. Wali Kelasku, Bu Titis mengobrol sebentar dengan kami mengenai keadaan kami. Lalu selang beberapa menit sosok yang kucari berada dihadapanku. Adik laki-laki keduaku juga ikut ternyata. Aku pamit pada Destri dengan tergesa-gesa karna urusan sekresi-ku. Padahal bapakku sudah menanyakan untuk menunggunya (Destri). Ia khawatir karna melihat Destri menyendiri tak bersama rombongan kami yang juga di tempat yang sama. Ego-ku tetap memaksaku untuk cepat pulang. Rasa sesal telah meninggalkan sahabatku itu menggeliat cepat.

Sampai rumah, kutaruh semua barang, melepas kaoskaki dan sepatu lalu member oleh-oleh yang kubawa pada keluargaku. Bercerita sebentar tentang oleh-oleh itu lalu pergi ketempat tujuan utama yang telah kurancang saat bis memasuki kota Purwokerto. Ya, kamar mandi.

Lalu aku pergi ke kamar dan mengirim Destri SMS. Ternyata dia sedang menikmati the hangat di di rumahnya. Aku merasa sangat lega. Kupikirkan apa yang harus kulakukan. Mandi, rancangan keduaku saat di bis. Tapi, malam itu udara terasa sangat dingin. Ibuku menawarkan air hangat untuk mandi. Tapi aku menolak karna pada dasarnya aku tidak suka madi dengan air hangat. Jadi, aku hanya membasuh dan menyabuni kedua tangan dan kakiku lalu berganti semua kain yang melekat pada tubuhku. Badanku, kutaburi bedak, hehe.. Jadi merasa jadi anak-anak.

Setelah itu aku minum obat sembelitku, hehe.. Dan menikmati oleh-oleh yang kubawa dan memutuskan merenggangkan kaki tangan dan badan, itu rancangan ketiga. Dan terlelap di kasur yang kurindukan.

Selesai juga aku mengetik ini selama 120 menit, hehe.. Maaf kalo membosankan. Yah, karna atmosfernya sudah berkurang untuk menceritakan itu. Intinya, aku mendapat banyak pelajaran hidup. Bahwa aku kini sudah bukan anak kecil lagi yang hanya bias ngelendot bapakku, hehe..

OK, waktu sudah menungguku untuk tidur.. Bye semua… Jangan lupa komentarnya yah.. Sampai jumpa lagi pada pertemuan selanjutnya dan sambut tahun depan dengan senyuman terindahmu ^_^

Wassalamu’alaikum….

Tidak ada komentar:


Kaskus

Only


:ilovekaskus

:iloveindonesia

:kiss

:maho


:najis

:nosara

:marah


:berduka


:malu:

:ngakak

:repost:

:repost2:


:sup2:

:cendolbig

:batabig

:recsel



:takut

:ngacir2:

:shakehand2:

:bingung


:cekpm

:cd

:hammer

:peluk



:toast

:hoax:

:cystg

:dp


:selamat

:thumbup

:2thumbup

:angel


:matabelo


:mewek:

:request

:babyboy:


:babyboy1:

:babymaho

:babyboy2:

:babygirl


:sorry


:kr:

:travel

:nohope


:kimpoi

:ngacir:

:ultah

:salahkamar


:rate5

:cool


:bola


by Pakto


:mewek2:

:rate-5

:supermaho

:4L4Y


:hoax2:


:nyimak

:hotrit

:sungkem


:cektkp

:hope

:Pertamax

:thxmomod


:laper


:siul

:2malu:

:ngintip


:hny

:cendolnya


by misterdarvus


:maintenis:


:maintenis2:

:soccer

:devil


:kr2:

:sunny

Posting Komentar

Menghargai karya orang lain akan mendapat pahala, seperti hal nya mengomentari postingan ini. thx ^_^

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Blue Fire Pointer